Gelisah Merajalela Solusi Berkata


Ketika pemilihan konsentrasi yang ada di BKI banyak sekali hal yang saya pertimbangkan untuk memilih antara konsentrasi pendidikan atau konsentrasi masyarakat. Sebenarnya kalau dari segi keilmuan saya lebih tertarik untuk memilih konsentrasi masyarakat karena di konsentrasi masyarakat pembahasannya lebih luas seperti masalah-masalah di kalangan sosial dan mengenai kepribadian orang dewasa dan lansia.
Yang mana materi mengenai kepribadian dewasa dan lansia tidak saya dapatkan ketika saya memilih konsentrasi pendidikan, yang jadi pemikiran saya ketika nanti saya bermasyarakat keilmuan mengenai dewasa dan lansia pun dibutuhkan dan dengan saya mempelajari kepribadian orang dewasa dan lansia itu akan mempermudah saya dalam bersosialisasi di masyarakat nantinya.
Sedangkan kalau untuk konsentrasi pendidikan sendiri ruang lingkupnya lebih spesifik yaitu hanya ruang lingkup sekolahan saja, dan mengenai kepribadian anak dan remaja, yang mana masa anak dan remaja sudah pernah saya lalui oleh karena itu misalkan saya terjun di masyarakatpun dengan saya tidak mempelajari kepribadian mengenai anak dan remaja pada saat di kampus saya sudah mengetahui gambaran mengenai kepribadian anak dan remaja melalui pengalaman saya.
Namun disisi lain dari lapangan pekerjaan konsentrasi pendidikan lebih jelas dan apalagi di daerah tempat saya tinggal, guru BK yang lulusan dari bk sendiri masih sedikit, kebanyakan guru di sekolah itu yang tidak memiliki banyak kegiatan kemudian dijadikan sebagai guru BK, dan hal itupun guru yang menjadi guru BK di satu sekolah masih seberapa tidak sesuai dengan realita kebutuhan.
Sedangkan untuk yang konsentrasi masyarakat dalam hal lapangan pekerjaan itu masih belum jelas, belum jelas disini maksudnya banyak lapangan pekerjaan yang bisa dimasuki seperti di panti, rumah sakit, KUA, dan masih banyak lagi. karena banyaknya pilihan yang bisa dijadikan tempat  bekerja sebenarnya itu mempermudah tetapi juga sekaligus membingungkan karena saya harus menentukan mana yang cocok buat saya. dan pekerjaan untuk lulusan konsentrasi masyarakat di daerah-daerah yang masih berkembang itu masih sangat minim keberadaannya dan banyaknya di daerah perkotaan.
Tetapi apabila saya memilih konsentrasi pendidikan, saya berkemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan di bidang pendidikan (sekolah) ataupun di bidang sosial. apabila saya mau melamar pekerjaan di bidang pendidikan (sekolah) karena memang saya lulusan BKI walaupun memang title saya S.Sos tetapi apabila saya dapat meyakinkan orang yang menerima untuk menjadi guru tersebut maka bukan tidak mungkin saya dapat menjadi guru BK di sekolah yang saya tuju.
Sedangkan apabila saya mau melamar di bidang sosial karena memang title saya nantinya adalah S.Sos dengan berbekal title S.Sos mungkin saja saya mendapatkan pekerjaan di bidang sosial meskipun memang saya tidak pernah mendapatkan ilmu yang berbau tentang masalah-masalah sosisal tetapi saya bisa mempelajarinya seiring berjalannya waktu, dengan dasar pemikiran seperti itu saya lebih memilih konsentrasi pendidikan.
Disisi lain juga pada saat saya menentukan jurusan ketika awal perkuliahan orang tua saya berpikir bahwasannya saya nantinya akan berproses di kampus untuk menjadi seorang guru BK bukan menjadi pegawai sosial, hal ini pula mendorong saya untuk memilih konsentrasi pendidikan.
Muatan saya mengenai pendidikan di semester sekarang semakin memadai, ya meskipun saya belum mengetahui sepenuhnya tentang BK tetapi setidaknya saya sudah mempunyai gambaran untuk kedepannya bila mana saya bekerja menjadi guru BK di sekolah nantinya. Tetapi hal ini tidak serta merta memberikan rasa cukup bagi diri saya untuk merasa puas dengan apa yang sudah saya punyai mengenai ilmu tentang ke-BK-an sekarang, melainkan saya akan terus mencari keilmuan tentang ke-bk-an untuk kedepannya, karena apabila saya sudah merasa puas dengan apa yang sudah saya punyai sekarang kemungkinan besar saya tidak dapat berkembang lagi untuk kedepannya dan kalaupun saya berkembang itupun hanya sedikit.
Disisi lain dengan muatan saya mengenai pendidikan pada semester sekarang semakin memadai, hal ini pula membuat saya mulai timbul rasa percaya diri untuk nantinya saya bekerja dibidang bk sekolah walaupun sebenarnya banyak sekali hambatan yang akan menghalangi saya untuk nantinya menjadi guru BK, seperti hambatan dari segi title, persaingan dengan BK murni apabila saya mau bekerja di sekolah yang berada dibaawah naungan diknas.
Tetapi dengan adanya hambatan tersebut saya tidak akan menyerah begitu saja melainkan saya akan mencari bagaimana jalan keluarnya baik itu dari segi title maupun dari segi persaingan dengan BK murni, mungkin ada saja yang meragukan saya untuk menjadi guru BK di salah satu sekolah tujuan saya nantinya karena saya bertitle S.Sos, ataupun yang menganggap saya kalah saing dengan orang-orang yang lulusan dari BK murni.Tetapi hal itu hanya anggapan mereka semata yang penting saya bisa membuktikan bahwa saya itu bisa. apalagi sekolah yang bisa dijadikan saya tempat bekerja bukan hanya beberapa sekolah saja melainkan banyak sekali sekolah yang masih membutuhkan guru BK.
Dengan berbagai macam matakuliah yang sudah pernah saya ikuti dan yang sedang saya ikuti telah memberikan banyak sekali informasi buat saya, sehingga saat ini saya lebih mengenal tentang seluk beluk BK disekolah, baik itu pekerjaan maupun problematika yang harus dihadapi oleh guru BK nantinya.
Begitu juga mengenai informasi terkait konsentrasi yang ada di BKI baik itu konsentrasi pendidikan ataupun konsentrasi masyarakat, yang mana untuk angkatan saya masih menggunakan kurikulum 2013 yang mana pada kurikulum tersebut masih terdapat pembagian konsentrasi baik itu konsentrasi pendidikan ataupun konsentrasi masyarakat dari situ pula hal ini tidak memupuskan niat mahasiswa bki yang pada awalnya ingin berorientasi di bidang pendidikan / sekolah. berbeda halnya dengan angkatan 2016 yang mana angkatan 2016 sudah memakai kurikulum KKNI hal ini mengakibatkan konsentrasi yang ada pada prodi bimbingan dan konseling hanya memiliki konsentrasi masyarakat hal ini kembali seperti semula menjadi bimbingan dan penyuluhan islam.
Dengan adanya hal itu saya merasa sangat beruntung dari pada mahasiswa angkatan 2016 oleh karena itu saya sangat bersyukur meskipun tetap dengan saya memasuki konsentrasi pendidikan belum tentu juga saya dapat masuk dengan mudah untuk menjadi guru BK disekolah, tetapi setidaknya saya masih memiliki secerca harapan untuk menjadi guru BK di sekolah dan mewujudkan keinginan saya untuk menjadi guru nantinya.
Tetapi disisi lain juga saya merasa kasihan kepada adik angkatan saya yang mana kebanyakan dari mereka memilih prodi BKI pada saat pendaftaran karena mereka ingin menjadi guru BK disekolah nantinya bukan menjadi pegawai sosial, hal ini tentu sangat memberikan dampak kekecewaan bagi mereka yang berorientasi sebagai guru BK.
Dengan adanya ketidak jelasan ini tidak serta merta membuat saya minder ataupun gelisah nantinya, yang mana hal ini malah memberikan saya opsi lain apabila jalan saya untuk menjadi guru bk disekolah terhalang karena title saya yang menunjukan saya sarjana sosial, saya masih memiliki opsi lain yaitu dengan menjadi pegawai sosial, dengan berbekal memiliki title sarjana sosial saya akan mencoba melamar menjadi pegawai sosial tetapi apabila jalan saya menjadi guru BK sudah benar-benar tidak bisa lagi, apalagi lowongan pekerjaan di bidang sosial sangat banyak tentu tidak menjadi kekhawatiran bagi saya untuk menatap masa depan, meskipun apabila saya menjadi pegawai sosial saya tidak memiliki bekal keilmuan yang mumpuni dibidang sosial tetapi keilmuan tersebut bisa saya pelajari seiring berjalannya waktu.
Semangat tak kenal lelah merupakan dasar perjuangan saya untuk menatap masa depan, yang mana dengan semangat ini semoga menjadikan saya terus berjuang dan berjuang tidak pernah menyerah dengan berbagai keadaan yang siap menghambat saya di masa yang akan dating.
Tetap percaya diri dan jangan pernah gelisah dengan apa yang sudah saya pilih sebelumnya termasuk pemilihan prodi BKI dan pemilihan konsentrasi pendidikan, meskipun bila nantinya saya tidak menjadi seorang guru melainkan menjadi pegawai sosial saya tidak merasa gelisah dan saya tidak merasa rugi dengan keilmuan yang saya pelajari mengenai seluk beluk tentang BKI konsentrasi pendidikan, karena setiap keilmuan yang saya pelajari tidak akan ada ilmu yang tidak bermanfaat jadi semuanya pasti bermanfaat.
Harapan saya terhadap prodi bki yaitu membantu dan mempermudah para mahasiswa yang ingin mendapatkan pekerjaan menjadi guru BK di sekolah, tetapi bukan hanya guru BK honorer melainkan guru BK disekolah-sekolah negeri baik itu sekolah yang dibawah naungan diknas maupun dibawah kementrian agama.
Menjadi guru BK di sekolah negeri yang menjadi tujuan saya, hal ini bukan tanpa alasan karena guru honorer gaji yang diterimanya sangat minim hal itu tidak sebanding dengan kebutuhan masa kini yang bertambah mahal baik itu kebutuhan sandang pangan maupun papan. Sedangkan apabila saya menjadi guru BK di sekolah negeri yang nantinya bisa mendaftar menjadi PNS untuk masalah gaji akan lebih stabil dan lebih memadai setidaknya bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Harapan saya yang lain yaitu para petinggi prodi dapat memastikan nama dari prodi itu sendiri baik itu bki atau bpi dan diharapkan nama itu tidak berubah-ubah lagi untuk kedepannya seperti yang sudah pernah terjadi sebelumnya, karena hal itu akan memberikan dampak kesalahpahaman dan kekecewaan bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan karirnya dibidang bki atau bpi.